KAMIS, 16 MARET 2017
MOTOR 3 FASA
Pengertian Motor Listrik 3 Fasa dan Prinsip Kerjanya
Pengertian Motor Listrik 3 Fasa dan Prinsip Kerjanya –
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa dalam dunia elektronika
dan kelistrikan, kita mengenal yang namanya motor listrik. Ada beberapa
jenis motor listrik yang harus dikenal, mulai dari motor listrik 1 fasa
sampai dengan 3 fasa.
Selain itu ada beberapa jenis motor lainnya mulai dari motor DC, motor
servo, motor stepper, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kali ini
belajarelektronika.net akan fokus berbagi informasi mengenai motor
listrik 3 fasa mulai dari pengertiannya sampai dengan prinsip kerjanya.
Bagi anda yang ingin tahu informasi lengkapnya, bisa simak ulasan
berikut.
Pengertian Motor Listrik 3 Fasa
Motor listrik 3 fasa adalah motor yang bekerja dengan memanfaatkan
perbedaan fasa pada sumber untuk menimbulkan gaya putar pada bagian
rotornya. Perbedaan fasa pada motor 3 phase didapat langsung dari
sumber. Hal tersebut yang menjadi pembeda antara motor 1 fasa dengan
motor 3 fasa.
Secara umum, motor 3 fasa memiliki dua bagian pokok, yakni stator dan
rotor. Bagian tersebut dipisahkan oleh celah udara yang sempit atau yang
biasa disebut dengan air gap. Jarak antara stator dan rotor yang
terpisah oleh air gap sekitar 0,4 milimeter sampai 4 milimeter.
Terdapat dua tipe motor 3 fasa jika dilihat dari lilitan pada rotornya,
yakni rotor belitan (wound rotor) dan rotor sangkar tupai (squirrel-cage
rotor). Motor 3 fasa rotor belitan (wound rotor) adalah tipe motor
induksi yang lilitan rotor dan statornya terbuat dari bahan yang sama.
Sedangkan motor 3 fasa rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor) adalah
tipe motor induksi yang konstruksi rotornya tersusun dari beberapa
batangan logam yang dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada rotor
motor, kemudian pada setiap bagiannya disatukan oleh cincin. Akibat dari
penyatuan tersebut, terjadi hubungan singkat antara batangan logam
dengan batangan logam yang lainnya.
Prinsip Kerja Motor Listrik 3 Fasa
Prinsip kerja dari motor listrik 3 fasa ini sebenarnya sangat sederhana.
Bila sumber tegangan 3 fase dialirkan pada kumparan stator, maka akan
timbul medan putar dengan kecepatan tertentu. Besarnya kecepatan
tersebut dapat diukur menggunakan sebuah rumus Ns = 120 f/P. Dimana Ns adalah kecepatan putar, f adalah frekwensi sumber, dan P adalah kutub motor.
Perlu diketahui bahwa medan putar stator akan memotong batang konduktor
yang ada pada rotor, sehingga pada batang konduktor dari rotor akan
muncul GGL induksi. GGL akan menghasilkan arus (I) serta gaya (F) pada
rotor. Agar GGL induksi timbul, diperlukan perbedaan antara kecepatan
medan putar yang ada pada stator (ns) dengan kecepatan berputar yang ada
pada rotor (nr).
Perbedaan kecepatan antara stator dan rotor disebut slip (s) yang dapat dinyatakan dengan rumus s= (ns – nr) / ns.
Apabila nr = ns, maka GGL induksi tidak akan timbul, dan arus tidak
akan mengalir pada batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak
dihasilkan kopel. Berdasarkan cara kerja tersebut, motor 3 fasa juga
dapat disebut sebagai motor tak serempak atau motor asinkron.
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari motor listrik 3 fasa:
Kelebihan
- Konstruksi motor terbilang sangat kuat dan sederhana
- Harga motor relatif murah dengan ketahanan tinggi
- Effesiensi relatif tinggi pada saat keadaan normal
- Biaya pemeliharaan relatif rendah
Kekurangan
- Kecepatan sulit dikontrol
- Arus start besar, yakni 5 sampai 7 kali dari arus nominal
- Power faktor yang rendah pada beban ringan
Demikian sedikit informasi mengenai pengertian dan prinsip kerja motor 3 fasa.
Sedikit info bahwa ada dua macam penyambungan kumparan dalam motor 3
fasa, yakni penyambungan bintang atau star, dan segitiga atau delta.
Sekian informasinya dan semoga dapat bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar